Mata ini begitu berat untuk kubuka. Tubuh ini begitu sulit untuk
aku gerakkan. bayang-bayang semu mengitariku. Siapa mereka? Kabut tebal
menempel di kedua mataku. Mereka seperti memanggilku. Tetapi siapa mereka?
kenapa memanggilku seperti itu?
“ Amira….”, suara itu terdengar parau di telingaku. Dia terus
berdengung hingga merasuk ke dalam jiwaku. Mata ini berusaha menajamkan
penglihatan. Cahaya. Cahaya itu semakin mendekatiku. Kabut mulai memudar.
Wajah-wajah penuh harap mulai terlihat jelas oleh mataku. Ibu tua berbadan
gemuk mendekap tubuhku kuat-kuat. Tetesan air bening dari kelopak matanya
membasahi piamaku. Aku hanya diam membisu. Tak kuasa mengucapkan sepatah
katapun. Bibir ini terus bergetar. Tak kusadari air bening ini menetes. Apa
yang sebenarnya terjadi? Kenapa semua menangis?